Dapur Umum Durungbedug Bagikan 120 Nasi Bungkus Tiap Malam

foto : para relawan dapur umum Desa Durungbedug



Sidoarjo, Memostraight-news

Ditengah upayah pencegahan penyebaran virus Corona (Covid - 19), peran relawan pengendalian virus Covid - 19 di posko - posko chek point sangat penting sebagai ujung tombak untuk mengecek dan memeriksa orang yang keluar masuk ke desa di malam hari. Namun di sisi lain, untuk menunjang para petugas dan relawan penjagaan di pos - pos chek point tersebut, dapur umum warga Desa Durungbedug hadir di tengah - tengah tim relawan pengendalian Covid - 19 desa setempat dengan menyuport membagikan 120 nasi bungkus setiap malam.

"Setiap malam kami memasak 110 samapai 120 bukus nasi, yang kami bagikan kepada petugas dan relawan yang berjaga di pos - pos penjagaan chek point," ujar Slamet koordinator dapur umum warga Durungbedug, Sabtu malam (30/5), di lokasi.

Slamet menyebutkan, dana operasional yang dipergunakan untuk memasak di dapur umum tersebut, setiap harinya didapat dari hasil swadaya masyarakat untuk memasak beras rata rata 12 Kg, dengan lauk seadanya seperti telor, ikan mujaer, tempe dan juga ikan lele. Masyarakat dengan sukarela membantu logistik kebutuhan dapur umum tersebut. Seperti membantu memberikan iuran beras, membantu memberikan lauk, bahan bumbu dan juga ada yang berupa uang tunai. Bahkan jika ada kekurangan dana, pihak Pemerintah Desa setempat menyuport dengan memberikan dana untuk oprasional.

"Setiap ada warga yang menyumbang langsung kami catat dan kemudian kami share di group whatsapp warga Durungbedug sebagai bentuk transparansi," ujar pria yang akrab dipanggil Ndan Met itu.

Dia menceritakan, awal berdirinya dapur umum yang yang berlokasi di Dusun Pesantren RT 04 RW 01 yang dipelopori oleh paguyupan pemuda dan karang taruna Durungbedug tersebut, sejak awal pertama kali diberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) sebelum bulan puasa. Kendala yang kerap dialaminya selama ini adalah dana operasional, sebab kata Slamet, orang yang sudah pernah memberikan bantuan kadang jadi sungkan untuk mau menyumbang lagi.

"Kan gini mas, orang yang sudah menyumbang, mau menyumbang lagi kadang sungkan. Lagi - lagi pak Kadeslah yang menutupi kekurangannya," ujar dia.

Ketua RW 01 Desa Durungbedug, Izzudin kahfi menjelaskan, bahwa dapur umum Desa Durungbedug tersebut awalnya digagas oleh masyarakat lingkungan RW 01 Dusun Pesantren. Dengan konsep awal dapur umum tersebut hanya untuk lingkungan wilayah Satu dusun itu saja.

"Begitu PSBB diperpanjang tahap Dua, dan pos chek point diperluas di setiap batas desa, maka dapur umum diperluas jadi satu Desa Durungbedug," kata dia.

Dikatakan Izzudin, untuk kedepannya dapur umum pada PSBB tahap ke Tiga ini akan terus dijalankan seperti biasanya. Akan tetapi untuk PSBB kali ini peraturannya lebih diperketat sehingga pihaknya akan terus mencari swadaya agar bisa terus mensuport petugas dan tim relawan yang berjaga tiap malam di pos chek point.

Sementara itu, pihak Pemerintah Desa Durungbedug melalui Sekretaris Desanya, Tanu Abidin mendukung kegiatan yang digagas oleh paguyuban pemuda dan karang taruna Durunbedug dengan menjalankan aktifitas dapur umum di jam malam tersebut. Hingga saat ini, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan relawan dapur umum dan terus mensuport supaya kegiatan tersebut terus berjalan di tengah pandemi virus Corona.

"Tentunya kami sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh paguyupan pemuda dan karang taruna ini," ujarnya.(nik/bw)
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler