Polresta Sidoarjo Kunjungi Kampung tangguh Wisma Tropodo




Sidoarjo Memostraightnews

Dalam rangka percepatan memutus mata rantai penyebaran Covid 19, Polreta Sidoarjo terus melakukan kunjungan ke sejumlah kampung tangguh di wilayah hukumnya. Salah satunya, mengunjungi kampung tangguh Wisma Tropodo RW 03 Desa Tropodo Kecamatan Waru. Rombongan Polresta Sidoarjo yang didampingi Forkopimka Waru tiba di kampung tangguh semeru Wisma Tropodo pada pukul 22.30 WIB Jumat malam, dan disambut Moch Kusaini Ketua Kampung tangguh setempat beserta satgasnya.

Wakapolres Sidoarjo AKBP Deni Agung Andriana mengatakan, bahwa adanya kampung tangguh ini diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Serta mengimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat Tropodo agar menjaga kesehatan seperti cuci tangan dengan sabun, memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak 1 meter dan tidak berkerumun.

"Dan menjaga kesehatan disaat  pandemi sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona (covid 19)," ujarnya.

Selain itu, Wakapolresta juga menanggapi perihal pertanyaan dari Kusaini selaku ketua kampung tangguh setempat, terkait penambahan TPS pada saat pelaksanaan pilkades mendatang, sebab hal tersebut kata dia, sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid - 19.

 "Saya setuju, guna mencegah penyebaran virus corona," tandasnya.


Ketua Kampung Tangguh Wisma Tropodo Moch Kusaini menjelaskan bahwa tujuan mendirikan kampung tangguh ini adalah untuk menghadapi new normal dan memutus mata rantai virus Corona. Dia juga berharap, bahwa penambahan TPS pada saat pelaksanaan pilkades mendatang dinilai sangat penting karena untuk mencegah penyebaran virus Corona sebab jumlah masyarakat Tropodo mencapai lebih dari 14 ribu jiwa.

"Saya berharap TPS ditambah agar tidak berkerumun dan mengantisipasi penyebaran virus corona," jelas laki laki yang juga sebagai Calon Kepala Desa Tropodo itu.

Sementara itu, Plt Camat Waru Mahendra Rudi Setiawan menanggapi perihal usulan ketua kampung tangguh terhadap penambahan TPS ini, pihaknya tidak setuju, lantaran hal tersebut bisa menambah pembengkakan biaya. Dan menurutnya, Satu TPS untuk Satu tempat dan ada bila perlu untuk bilik suara yang ditambah.

"Bilik suara akan ditambah apabila hak pilih lebih 5000," jelas Rudi Setiawan.(zae/bw)
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler