 |
| Jalan Raya Gubernur Sunandar Prijosoedarmo yang digunakan CFD minggu kemarin. |
Sidoarjo – Kegiatan Car Free Day (CFD) perdana di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, pada Minggu (19/10/2025) menuai sorotan dari sejumlah warga dan pelaku usaha. Meski bertujuan positif untuk membangun kebersamaan dan gaya hidup sehat, pelaksanaan CFD di sepanjang Jalan Raya Gubernur Sunandar Prijosoedarmo dinilai kurang memperhatikan dampak sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
Sejak pagi, jalan utama di kawasan tersebut ditutup total untuk kegiatan CFD. Akibatnya, banyak warga yang hendak bekerja, berdagang, hingga beribadah ke gereja harus memutar jauh, bahkan sebagian memilih kembali pulang karena akses utama tak bisa dilalui.
“Jalan ditutup total, mas. Ini kan jalan provinsi. Seharusnya CFD itu cari di jalan lain, yang tidak mengganggu lalu lintas,” ujar Slamet, salah satu pengemudi yang terpaksa memutar arah, Minggu (19/10/2025).
Tak hanya pengguna jalan, sejumlah pelaku usaha juga merasakan dampak langsung dari penutupan jalan ini. Salah satunya pihak minimarket di kawasan Krian yang mengaku mengalami penurunan omzet dan terhambatnya distribusi logistik akibat akses yang terblokir.
“Kami menyayangkan pihak yang menggagas CFD ini. Seharusnya bukan di jalan utama seperti ini, lebih baik di lokasi lain yang tidak mengganggu,” kata Haryadi, Humas Indomart, Senin (20/10/2025).
Warga berharap pelaksanaan CFD ke depan dapat mempertimbangkan keseimbangan antara tujuan sosial dan dampak ekonomi. Evaluasi dinilai perlu dilakukan agar kegiatan positif seperti CFD tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Camat Krian, Ahmad Fauzi, memastikan pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan CFD perdana ini. Menurutnya, Forkopimka Krian juga akan dilibatkan untuk mengkaji ulang lokasi dan mekanisme pelaksanaannya.
“Kami akan mengevaluasinya. Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan,” ujar Fauzi saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (20/10/2025).
Fauzi menegaskan, kegiatan CFD tetap akan mendukung gaya hidup sehat masyarakat, namun tidak boleh mengorbankan aktivitas warga lain yang bergantung pada kelancaran lalu lintas dan kegiatan ekonomi di sekitar lokasi.