Sidoarjo – Kementerian Pekerjaan Umum menyiapkan langkah evaluasi terhadap struktur bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pascaruntuhnya bangunan musala pada Senin (29/9/2025) lalu.
Menteri PUPR Dody Hanggodo mengatakan, pemerintah saat ini masih memfokuskan seluruh upaya pada proses pencarian dan penyelamatan (rescue) korban yang tertimbun reruntuhan. Evaluasi teknis terhadap struktur bangunan akan dilakukan secara bertahap setelah seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai.
“Itu nanti pelan-pelan akan kita bereskan soal bangunannya,” ujar Dody Hanggodo usai meninjau lokasi Ponpes Al Khoziny, Senin (6/10/2025) petang.
Dalam peninjauan tersebut, Dody didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafi’i. Ia menegaskan bahwa seluruh instansi terkait, termasuk Basarnas, TNI, Polri, dan pemerintah daerah, tengah bekerja maksimal di lapangan.
Selain mengevaluasi struktur bangunan Ponpes Al Khoziny, Kementerian PUPR juga berencana melakukan pembenahan menyeluruh terhadap infrastruktur bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Langkah tersebut dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Bersama pemerintah daerah, Kementerian Agama, dan Kemendagri, kami akan melakukan pembenahan total agar bangunan pesantren di seluruh Indonesia memenuhi standar keamanan. Harapannya, tragedi seperti ini tidak terjadi lagi,” tegas Dody.
Dody menambahkan, koordinasi lintas kementerian dan lembaga telah dilakukan sejak hari pertama musibah terjadi. Kehadiran Kepala Basarnas di lokasi, kata dia, merupakan bentuk perhatian langsung dari Presiden Prabowo terhadap penanganan bencana ini.
Hingga Senin malam (6/10/2025) pukul 19.00 WIB, jumlah korban meninggal akibat runtuhnya bangunan di Ponpes Al Khoziny tercatat 63 orang. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.