![]() |
| Kepala Desa Lemujut, Zulaimin Nurrofik |
Sidoarjo – Di tengah upaya membenahi tata kelola pemerintahan desa, Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, muncul sebagai salah satu desa yang patut diperhitungkan. Di bawah kepemimpinan Zulaimin Nurrofik, desa ini mengusung konsep pelayanan publik yang prima sekaligus mendorong ketahanan pangan berbasis warga.
Konsep pelayanan prima yang diterapkan Desa Lemujut bukan sekadar jargon. Setiap warga yang datang ke Balai Desa akan disambut dengan layanan yang cepat, mudah, ramah, dan tanpa pungutan biaya. Prosedur administrasi dibuat sesederhana mungkin, sementara perangkat desa dibekali pelatihan untuk memberikan pelayanan yang humanis dan empatik.
"Pelayanan itu soal kepercayaan. Kami ingin warga merasa dihargai, tidak dipersulit, dan pulang dengan senyum puas," ujar Kepala Desa Lemujut, Zulaimin Nurrofik, saat ditemui di ruang kerjanya.
![]() |
| Kepala Desa Lemujut bersama aparat kepolisian cek ketahanan pangan |
Namun keunggulan Desa Lemujut tidak berhenti pada pelayanan administrasi. Desa ini juga dikenal aktif dalam mendukung ketahanan pangan. Melalui program Gerakan Menanam Sayur di Rumah (GEMAR), warga diajak memanfaatkan pekarangan mereka untuk menanam berbagai jenis sayuran.
Tidak hanya itu, pemerintah desa juga mendorong budidaya ikan lele dan ayam kampung skala rumahan. Kelompok tani, karang taruna, hingga PKK dilibatkan dalam edukasi pertanian dan gizi keluarga.
"Ketahanan pangan dimulai dari rumah. Kami ingin setiap keluarga di Lemujut punya akses pangan yang sehat dan mandiri," lanjut Nurrofik.
Hasil dari program ini cukup signifikan. Selain membantu menekan pengeluaran rumah tangga, banyak warga kini menjual hasil panennya di pasar desa, yang turut mendongkrak ekonomi lokal.
Kombinasi antara pelayanan publik yang prima dan penguatan ketahanan pangan menjadikan Desa Lemujut sebagai salah satu desa yang paling progresif di Kabupaten Sidoarjo. Banyak desa lain datang untuk belajar langsung dari pendekatan yang dilakukan di sini.

